Senin, 01 Februari 2010

HUBUNGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN TRANSFORMASI SOSIAL DENGAN KESADARAN DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN

Perkembangan Paham-Paham Baru

1. Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata nation(bahasa Inggris) dan natie (bahasa Belanda) yang berarti bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu daerah tertentu dan memiliki kemauan untuk bersatu karena adanya perasaan senasib, persamaan cita-cita, kepentingan dan tujuan.

sebab-sebab munculnya perasaan nasionalisme adalah : adanya kesamaan sejarah, agama bahasa, kebudayaan pemerintahan, tempat tinggal dan keinginan untuk mempertahankan serta mengembangkannya sebagai milik bersama.

Jadi nasionalisme adalah suatu sikap politik dan sosial dari kelompok-kelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian kelompok tersebut maerasakan adanya kesetiaan mendalam terhadap kelompok bangsa itu.

Pencetus paham nasionalisme adalah Joseph Ernest Renan, Otto Bouer, dan Hans Kohn.

Nasionalisme yang muncul di Eropa berbeda dengan nasionalisme yang muncul di Asia sebab Nasionalisme di Asia muncul sebagai reaksi terhadap kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa. Mereka menumbuhkan nasionalisme untuk melawan penjajahan. Sementara itu nasionalisme di Indonesia terasa pengaruhnya saat perang untuk memeproleh dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

2. Liberalisme

Liberalisme berasal dari kata Liberty artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak untuk menentang penindasan hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik. Di Inggris liberalisme dilindungi sebuah piagam yaitu Magna Charta tahun 1215.

Tokoh-tokoh penganut paham liberalisme diantaranya Thomas Jefferson, Adam Smith, dan lain-lain.

Secara universal paham liberalisme berkembang sangat menonjol dalam bidang politik, ekonomi, agama, dan pers. Dalam bidang poltik, paham liberal berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi yang disebut demokrasi liberal. Dalam bidang ekonomi, paham liberal akan menimbulkan persaingan bebas/ pasar bebas. Dalam bidang agama, paham liberal akan menimbulkan golongan atheis/ tidak beragama.

3. Sosialisme

Sosialisme berasal dai kata socious yang berarti masyarakat. Sosialisme adalah suatu paham yang menghendaki penggunaan hak milik secara bersama-sama dan dipergunakan untuk kesejahteraan bersama.

Tokoh penganut paham sosialisme diantaranya Karl Marx (Membuat buku Das Kapital), Frederich Engels, Robert Owen, dan lain-lain.

Sosialisme muncul sebagai akibat adanya Revolusi Industri di Inggris. Dimana waktu itu kaum buruh semakin menderita dengan upah yang rendah dan hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu, untuk mengangkat nasib kaum buruh muncul gerakan Revolusi Sosial.

4. Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Latin, Demos (rakyat) dan Cratein (memerintah). Jadi demokrasi adalah suatu paham yang mengakui hak segenap anggota masyarakat. Semboyan paham demokrasi adalah dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Demokrasi sudah ada sejak zaman Yunani Kuno ketika diperintah oleh Solon. pada masa itu dalam mengambil keputusan berdasarkan musyawarah oleh semua anggota masyarakat.

Macam-macam demokrasi:

a. Demokrasi Liberal (Demokrasi Parlemen) yaitu paham demokrasi yang memberikan kebebasan tak terbatas kepada anggotanya. Kekuasaan mayoritas mutlak atas minoritas. Kedudukan raja/presiden hanya sebagai lambang. Pemerintahan dipegang oleh Parlemen (DPR). Penganut paham ini diantaranya Perancis, Belgia, Belanda.

b. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan. Pada paham ini kekuasaan raja/presiden sangat besar karena kedudukannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Kekuasaan legialatif, eksekutif, dan yudikatif tidak saling berhubungan. Penganut paham ini adalah Amerika Serikat.

c. Demokrasi Rakyat. Demokrasi yang mengandung asas persamaan warga negara dalam semua bidang. Semua kepentingan yang menyangkut orang banyak diatur oleh pemerintah. Penganu paham ini misalnya Indonesia.

5. Pan-Islamisme

Pan-Islamisme merupakan paham yang bertujuan memperatukan umat Islam sedunia. Paham ini mengajak kaum Islam kembali ke Al-Quran dan Hadist serta menyerukan untuk berjuang melawan imperialisme Barat untuk merebut kemerdekaan bangsa.

Pan-Islamisme muncul akibat kemunduran dunia Islam dan kemajuan dunia Barat yang berusaha menjajah negara Islam. Paham ini dicetuskan oleh Jamaluddin al-Afgani (1839-1897). Kongres pertama berlangsung pada Mei 1926 yang dihadiri 12 negara. Pada tahun 1962 berhasil membentuk Liga Dunia Islam (Muslim World League) yang didukung oleh 43 negara. Tahun 1970 berhasil membentuk Organisasi Konferensi Islam (Organization of Islamic Conference).

MUNCULNYA GOLONGAN ELITE BARU

a. Golongan Terpelajar

Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model barat yang mereka miliki, golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekedar dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki kepekaan yang tinggi. Golongan terpelajar memiliki peran yang besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya sangat terbatas (minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor organisasi pergerakan nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan.

b. Golongan Profesional

1) Peran Guru

Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak pribumi melalui lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupun sekolah yang didirikan oleh tokoh bangsa sendiri. Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi modern yang didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing.

2) Peran Dokter

Pada masa kolonial dokter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat. Dokter dapat merasakan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia melalui penyakit yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia adalah akibat dari berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Ketergerakan hati mereka diwujudkan melalui perjuangan dengan membentuk wadah organisasi yang bersifat sosial dan budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Gunawan Mangunkusumo.

3) Golongan Pers

Pers sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19, dan masuknya pers di Indonesia memberikan pengaruh yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujud perkembangan pers dapat dilihat dalam bentuk surat kabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yang beredar hanya digunakan untuk orang-orang asing tetapi karena untuk mengejar pelanggan dari masyarakat pribumi maka muncul surat kabar yang di modali orang Cina tetapi menggunakan bahasa Melayu.

Peran media : Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga secara tidak langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Indonesia.

Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum. Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia. Pada masa pergerakan nasional Indonesia, surat kabar mempunyai peranan yang sangat penting bahkan organisasi pergerakan nasional Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri-sendiri, seperti: Darmo Kondo (Budi Utomo), Oetoesan Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff dan De Expres (Indische Partij), Indonesia Merdeka (Perhimpunan Indonesia), Soeloeh Indonesia Moeda (PNI), Pikiran Rakyat (Partindo), Daulah Ra'jat (PNI Baru).

KEMUNCULAN NASIONALISME DI INDONESIA

Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme :

1) Faktor dari dalam (internal)

a. Kenangan kejayaan masa lampau. Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka mampu menguasai daerah seluruh nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.

b. Penderitaan dan kesengsaraan akibat penjajahan. Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang imperialisme barat.

c. Munculnya golongan cendekiawan. Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang untuk melawan penjajahan.

d. Perkembangan dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan

1. Dalam bidang politik, upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi manusia.

2. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi asing agar masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.

3. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di Indonesia.

2) Faktor dari luar (eksternal)

a. Kemenangan Jepang atas Rusia (1905). Tahun 1905 tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yang dilakukan jepang yang telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam bidang militer. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya.

b. Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara

1. Pergerakan Kebangsaan India

India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama All India National Congres (AINC). Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak,dsb. Mahatma Gandhi memiliki dasar perjuangan :

a) Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan

b) Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun mereka tetapi masuk kantor atau pabrik

c) Satyagraha merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris.

d) Swadesi merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri

Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh Rabindranath Tagore

2. Gerakan Kebangsaan Filipina

Digerakkan oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir penjajah bangsa Spanyol di Wilayah Filipina. Jose ditangkap tanggal 30 September 1896 dijatuhi hukuman mati. Akhirnya dilanjutkan Emilio Aquinaldo yang berhasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898 tetapi Amerika Serikat berhasil menguasai Filipina dari kemerdekaan baru diberikan Amerika Serikat pada 4 Juli 1946.

3. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina

Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu I:

a) Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina (Nasionalisme)

b) Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan rakyat)

c) Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya.

Apa yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911)

4. Pergerakan Turki Muda (1908)

Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat mengembangkan negerinya menjadi negara modern. Gerakan Turki Muda ini banyak mempengaruhi munculnya pergerakan nasional di Indonesia.

5. Pergerakan Nasionalisme Mesir

Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah.

BENTUK STRATEGI ORGANISASI PERGERAKAN

1. Perjuangan Bangsa Indonesia

No.

Sebelum tahun 1908

Sesudah tahun 1908

1.

Kurang adanya persatuan (Bersifat kedaerahan)

Perjuangan bangsa Indonesia mulai menonjolkan persatuan

2.

Faktor persenjataan

Perjuangan tidk menggunakan senjata tradisional, melainkan menggunakan organisasi modern

3.

Politik devide et impera (adu domba)

Pemimpin perjuangan ialah golongan cerdik pandai

4.

Masih tergantung pada pemimpin

Sudah tidak tergantung pada pemimpin

2. Organisasi Pergerakan nasional

a. Budi Utomo

Budi Utomo didirikan oleh pelajar STOVIA di bawah pimpinan dr. Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini merupakan organisasi pergerakan modern pertama sehingga tanggal itu ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Budi Utomo bukanlah organisasi politik. Tujuan Budi Utomo ialah untuk mencapai kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa. Untuk mencapai itu usaha yang ditempuh antara lain :

1) Memajukan pengajaran

2) Memajukan pertanian, peternakan,dan perdagangan.

3) Memajukan teknik dan industri

4) Menghidupkan kembali kebudayaan

Tahun 1930 Budi Utomo tidak lagi bersifat lokal tetapi nasional. Bahkan perkembangan berikutnya, pada tahun 1935 Budi Utomo berintegrasi dengan Persatuan Bangsa Indonesia menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra)

b. Sarekat Islam

Sarekat Dagang Islam (1911) didirikan oleh seorang saudagar kaya raya H. Samanhudi di Laweyan (Surakarta). Latar belakang didirikannya SDI adalah terjadinya persaingan perdagangan antara pedagang pribumi dan pedagang Cina. Pada masa HOS Tjokroaminoto, Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi Sarekat Islam (SI) tahun 1912, pusat kedudukannya di Surabaya. Tujuan Sarekat Islam adalah Memajukan perdagangan dan Memajukan agama Islam. Belanda khawatir SI akan menjadi besar sehingga Belanda mengadakan devide et impera antar anggota SI dengan cara menyusupkan idiologi komunis sehingga SI pecah menjadi 2:

1) SI sayap kanan atau SI Sayap putih SI ini tetap berlandaskan nasionalisme dan keislaman (agamis). Tokohnya HOS Cokroaminoto dan H. Agus Salim serta Surya Pranoto. Pusatnya di Jogjakarta.

2) SI sayap kiri atau SI sayap merah SI ini berhalauan sosialis kiri (komunis) yang nantinya menjadi PKI. Tokohnya Semaun. Adapun pusatnya di Semarang.

Pada Kongres nasional SI ketujuh di Madiun tahun 1923 SI diganti menjadi PSI atau Partai Sarekat Islam. Tujuannya untuk menghapus kesan SI dari pengaruh sosialisme kiri. Tahun 1929 Partai Sarekat Islam (PSI) diganti lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

c. Indische Partij

Organisasi ini merupakan organisasi politik pertama yang didirikan pada 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai yang terdiri dari Suwardi Suryaningrat/Ki Hajar Dewantoro, dr. Cipto Mangunkusumo, dan dr.EFE Douwes Dekker/Danur Dirjo Setiabudi. Cita-cita perjuangan IP disebarluaskan melalui surat kabar De Express. Karena IP merupakan partai yang tegas dan menyatakan ingin memerdekakan Indonesia, maka Belanda melarang IP beroperasi. Walaupun demikian tokoh-tokoh IP tetap berjuang seperti Ki Hajar Dewantoro yang mengkritik Belanda dengan tulisannya berjudul Seandainya Saya Seorang Belanda (Als Ik Eens Nederlander was). Akibatnya mereka ditangkap dan diasingkan ke Belanda.

d. Muhammadiyah

Organisasi ini didirikan oleh K.H.Ahmad dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan pendirian Muhammadiyah yaitu :

1) Memajukan pengajaran dan pendidikan berdasarkan agama Islam

2) Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut peraturan agama Islam, yang diselaraskan dengan kehidupan modern.

Langkah-langkah yang ditempuh oleh Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya antara lain :

1) Mendirikan, memelihara, dan membantu pendirian sekolah-sekolah berdasarkan agama islam.

2) Mendirikan dan memelihara masjid, langgar, poliklinik, rumah yatim piatu, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

3) Menyebarluaskan ketentuan-ketentuan dalam agama Islam,

4) Mendirikan organisasi kepemudaan yang diberi nama Hisbul Wathan

5) Membentuk lembaga Maselis Tarjih, yaitu lembaga yang bertugas mengeluarkan fatwa.

Muhammadiyah juga memperhatikan pendidikan wanita. Organisasi wanita Muhammadiyah diberi nama Aisyiyah. Tujuan didirikannya Aisyiyah ialah untuk membantu memberi pendidikan bagi wanita Islam di Indonesia.

e. Partai Komunis Indonesia(PKI)

Komunis masuk ke Indonesia pertama kali dibawa oleh Sneevlietdengan mendirikan Indische Social Demokratische Vereening (ISDV). PKI di Indonesia terbentuk setelah Sarekat Islam Merah atau sayap kiri memisahkan diri dari keanggotaan Sarekat Islam. Sebagai sebuah organisasi PKI beraliran sosialis revolusioner dan dipimpin oleh Semaun. Kegiatan PKI diarahkan untuk mempertentangkan antarkelas dalam masyarakat, dengan kekuatan utama terletak pada golongan buruh. Pada tahun 1920 PKI berhasil mengadakan konggres di semarang, yang menghasilkan keputusan yaitu PKI menggabungkan diri dengan Comunistiche Internationale (Comintern).
Puncak kegiatan PKI dengan melakukan pemberontakan yang mengalami banyak kegagalan sehingga tokoh-tokoh PKI banyak yang melarikan diri ke luar negeri.

f. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung di bawah pimpinan Ir. Soekarno. Tujuan PNI adalah Indonesia Merdeka. Asas perjuangan PNI yaitu :

1) Self help, yaitu bekerja menurut kemampuan sendiri baik dalam lapangan politik, ekonomi maupun budaya.

2) Non-kooperatif, yaitu tidak menjalin kerjasama dengan penjajah.

3) Sosio-demokrasi atau marhaenisme, yaitu dengan pengerahan masyarakat tertindas yang hidup dalam kemiskinan di tanah yang kaya raya.

Para tokoh PNI ditangkap oleh Belanda. Di pengadilan Bandung Soekarno mengkritik pemerintah Belanda dalam pledoinya yang berjudul Indonesia Menggugat. Setelah tokoh-tokoh PNI ditangkap dalam tubuh PNI terdapat perbedaan pandangan. Hal ini mengakibatkan PNI terbagi menjadi 2 menjadi :

1) Partai Indonesia (Partindo) di bawah pimpinan Sartono. Para tokoh Partindo seperti Sartono, Amir Syarifudin, Sanusi Pane, dan AK Gani akhirnya membentuk Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Partai ini menempuh cara lunak, yaitu kooperatif dengan Belanda karena khawatir dibubarkan. Tujuan Gerindo ialah untuk mencapai Indonesia Merdeka.

2) Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) dibawah pimpinan Moh Hatta.

g. Gerakan Wanita

Munculnya gerakan wanita diawali oleh suatu kesadaran untuk meningkatkan derajat kaum wanita (emansipasi). Secara umum, perkembangan gerakan wanita dapat dibagi kedalam beberapa tahap sebagai berikut :

1) Tahap pertama (feodalisme). Tahap ini ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh wanita dari golongan bangsawan, seperti RA. Kartini, Dewi Sartika yang menuntut adanya persamaan peran antara golongan wanita dan pria.

2) Tahap kedua (masa pergerakan nasional). Ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi kewanitaan, baik yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial maupun lapangan yang lainnya. Tujuannya ialah untuk mendukung pergerakan nasional dalam rangka mencapai kemerdekaan Indonesia.

3) Tahap ketiga (persatuan gerakan wanita). Tahap ini ditandai dengan adanya konggres Wanita I pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.Tujuannya ialah untuk mempererat hubungan antar perkumpulan wanita guna memperbaiki nasib golongan wanita Indonesia.

h. Taman Siswa

Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantoro mendirikan perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Tujuannya ialah mewujudkan masyarakat yang tata tentrem, tertib, dan damai. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Taman siswa antara lain :

· Menciptakan suasana rumah tangga sekolah.

· Adanya sistem pondok Indonesia, yaitu sistem tempat tinggal di asrama bagi para siswanya.

· Siswa yang lebih tua mempunyai tanggung jawab membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran kepada siswa yang lebih muda.

i. Perhimpunan Indonesia

Organisasi ini didirikan oleh para mahasiswa Indonesia yang ada di negeri Belanda pada tahun 1908. Pada awalnya bernama Indische Verening yang kemudian diganti menjadi Perhimpunan Indonesia. Tujuan PI untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ditempuh dengan mengambil haluan politik yang non kooperatif dan menyatakan bahwa tanah air Indonesia adalah satu serta tidak dapat dibagi-bagi. Tokoh-tokoh PI diantaranya Moh Hatta, Iwa Kusumasumantri, dan Ali Sastroamidjojo. Alat propaganda perjuangan PI untuk menyebarluaskan cita-cita perjuangannya di Indonesia ialah melalui majalah Hindia Poetra yang kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka.

j. Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan indonesia (PPPKI)

Upaya untuk menyatukan semua perkumpulan dan organisasi pergerakan nasional yang ada, muncul dari Ir. Soekarno (PNI) dan Dr. Sukiman (Sarekat Islam). Sejalan dengan itu pada tanggal 17 Desember 1927 terbentuk Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan indonesia (PPPKI). Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh PPPKI antara lain :

1) Berusaha mempersatukan memperkuat haluan aksi kebangsaan, terutama dalam menggalang kekuatan dan kekuasaan ke dalam.

2) Berusaha menghindari perselisihan dengan tidak akan membiacarakan masalah non kooperasi, keagamaan, asas perhimpunan, dan lainnya yang menimbulkan perpecahan.

3) Keputusan yang diambil secara bulat mengikat semua anggota federasi, sedangkan keputusan yang diambil denga tidak dengan suara bulat hanya akan dilaksanakan oleh partainya.

k. Gerakan Pemuda

Pada tanggal 7 Maret 1915, di Jakarta, para pemuda seperti dr. R. Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi mendirikan organisasi kepemudaan yang keanggotaannya terdiri dari anak sekolah menengah di Jawa dan Madura. Perkumpulan itu diberi nama Trikoro Dharmo. Trikoro Dharmo artinya tiga tujuan mulia yangmeliputi: sakti, budi, dan bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan cara memperkokoh rasa persatuan antar pemuda Jawa, Madura, Sunda, Bali, dan Lombok. Dalam rangka untuk mewujudkan persatuan, pada kongres di Solo tanggal 12 Juli 1918, Trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java.

l. Konggres Pemuda

1) Konggres Pemuda I

Konggres Pemuda I diadakan di Jakarta pada tanggal 30 April 1926 – 2 Mei 1926 , diketuai oleh Muh. Tabrani. Namun, Kongres Pemuda Indonesia I belum dapat menghasilkan keputusan yang mewujudkan persatuan seluruh pemuda. Kongres Pemuda Indonesia I hanyalah persiapan Kongres Pemuda Indonesia II.

2) Konggres Pemuda II

Konggres pemuda II diadakan di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang diketuai oleh Soegondo Djojopoespito. Pada malam penutupan tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia II mengambil keputusan sebagai berikut:

a) Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman

b) sebagai lagu Kebangsaan Indonesia.

c) Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia.

d) Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama

e) Indonesia Muda (berwatak nasional dalam arti luas).

f) Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda yang hadir.

m. Partai Indonesia Raya (Parindra)

Partai ini didirikan oleh dr. Sutomo tahun 1935. Parindra adalah partai peleburan antara Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya yang mulia dan sempurna, karena bersifat kooperatif, maka Parindra mempunyai wakil-wakil di Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad). Tokoh Parindra yang duduk di Volkstraad ialah Moh. Husni Tamrin, R. Sukardjo Pranoto, R.P. Suroso, Wiryoningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprodjo. Usaha-usaha yang dilakukan Parindra antara lain:

1. Membentuk usaha rukun tani.

2. Mendirikan organisasi rukun tani.

3. Membentuk serikat pekerja.

4. Menganjurkan rakyat agar menggunakan barang-barangproduk sendiri dan lain-lain.

n. Majelis Islam A’La Indonesia (MIAI)

MIAI merupakan wujud gagasan persatuan dan kesatuan bangsa yang tumbuh dari kalangan Islam dengan maksud untuk mengatasi berbagai kendala dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pencetus dibentuknya MIAI adalah KH.Mas Mansyur dari Muhammadiyah, dibantu oleh KH. Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah, dan KH. abdul Wahab dari NU. Tujuannya adalah untuk mempererat hubungan antara perhimpunan-perhimpunan Islam Indonesia dan kaum Islam di luar Indonesia serta mempersatukan suara-suara untuk membela Islam. Setelah Jepang mencurigai bahwa MIAI dimanfaatkan untuk perjuangan bangsa Indonesia, akhirnya MIAI dibubarkan, dan sebagai gantinya, Jepang membentuk Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

o. Petisi Sutarjo

Pada tanggal 15 Juli 1936 dari gagasan Sutarjo Kartohadikusumo, partai politik Indonesia mengajukan Petisi Sutarjo yang berisi tuntutan politik, agar diadakan konferensi antara wakil Belanda dan Indonesia atas dasar persamaan derajat untuk mengakhiri kekuasaan Belanda di Indonesia. Sayangnya, petisi ini ditolak oleh pemerintah kerajaan Belanda.

p. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Didirikan oleh Muh. Husni Thamrin tanggal 21 Mei 1939. GAPI merupakan gabungan dari organisasi kebangsaan yang terdiri dari Parindra, PNI, Pasundan, PSII, Persatuan Minahasa, dan Gerindo. Tuntutan GAPI adalah agar Indonesia diberi perwakilan di parlemen. Asas kegiatan GAPI yaitu :

· hak menentukan nasibnya sendiri.

· persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia berdasarkan demokrasi dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.

· mengadakan kesatuan aksi seluruh pergerakan nasional.

Tindakan nyata yang dilakukan GAPI mengadakan konggres Rakyat Indonesia pada tanggal 23-25 Desember 1939, yang menghasilkan suatu kesepakatan untuk membentuk badan perwakilan sejenis parlemen didalam struktur pemerintahan kolonial Belanda. Tuntutan GAPI ditanggapai oleh Belanda dengan membentuk Komisi Visman yang bertugas menyelidiki perubahan ketatanegaraan yang ada di Indonesia.

TERBENTUKNYA IDENTITAS KEBANGSAAN NASIONAL INDONESIA

1. Munculnya nama Indonesia

Istilah Indonesia digunakan sejak:

a. J.R. Logan seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Pada tahun 1850 menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara dalam karangan yang berjudul Journal of the Indian Archipelago and Estern Asia.

b. Earl G.Windsor, seorang ahli etnologi dari Inggris . Pada tahun 1850 ia menggunakan nama Indu-nesians dan melayu-nesians untuk menyebut bangsa- bangsa Papua, Australia, dan melayu Polinesia.

c. Adapun tokoh-tokoh lain yang mempopulerkan istilah Indonesia seperti Adolf Bastian (1884), Kern, Snouck Hurgronje, Van Vallenhoven, dan lain-lain.

d. Tahun 1924 Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang awalnya bernama ”Indische Vereninging” menjadi ”Perhimpunan Indonesia”

e. Nama majalah ”Hindia Poetra” menjadi ”Indonesia Merdeka”

f. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di luar wilayah Indonesia.

g. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

2. Terbentuknya nasionalisme Kebangsaan Indonesia

Nasionalisme Indonesia timbul didorong oleh faktor:

a. Pendidikan. Bagian dari tujuan Politik Etis (Edukasi, Irigasi, dan Transmigrasi)

b. Masuk dan berkembangnya paham baru seperti nasionalisme, sosialisme, liberalisme, dan demokrasi.

c. Diskriminasi terhadap pribumi dalam segala aspek kehidupan. Misalnya dalam aspek pendidikan hanya orang tertentu yang boleh sekolah. Sekolah pada zaman Belanda contohnya HCS (Hollands Chinese School) sekolah untuk orang Cina, ELS, dan HIS.

Rujukan

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Erlangga.

LKS SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial